Sertifikasi Nelayan Perlu Didorong Guna Tingkatkan Produktivitas

20-03-2025 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo. Foto: Dok/vel

PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo menegaskan bahwa sertifikasi nelayan perlu didorong guna meningkatkan produktivitas profesi tersebut. Menurutnya, sertifikasi merupakan bukti kompetensi atau keahlian nelayan dalam melakukan aktivitas penangkapan ikan di laut.

 

“Nelayan perlu meningkatkan kompetensi keahliannya dalam melaut, karena melaut memiliki resiko yang cukup besar, apalagi melakukan aktivitas penangkapan ikan, baik nahkoda kapal maupun Anak Buah Kapal (ABK) dituntut harus menguasai tugas dan tanggung jawab mereka dalam mengoperasikan kapal”, kata Firman kepada awak media, di Jakarta, Selasa (18/3/2025).

 

Firman menilai, kompetensi yang dimiliki oleh semua awak kapal, akan menjadi salah satu faktor keberhasilan operasi penangkapan ikan. Selain itu, bukti dari kemampuan kompetensi itu sendiri adalah sertifikasi yang diperoleh dari lembaga kompeten yang berhak mengeluarkan itu.

 

Selain itu, juga sertifikasi menurutnya menjadi tolok ukur kualitas hasil tangkapan nelayan, karena dianggap hasil tangkapan pasti berkualitas sehingga memiliki nilai tawar yang tinggi.

 

“Sertifikasi profesi nelayan juga merupakan tolok ukur dan instrumen untuk meningkatkan daya tawar pendapatan nelayan, apalagi nelayan tradisional yang selama ini dianggap tidak bisa menjaga kualitas hasil tangkapan, maka dengan memiliki sertifikasi sebagai bukti kompetensi, Nelayan memiliki kemampuan untuk menjaga kualitas tangkapan setelah pasca panen,” ujar Politisi Fraksi Golkar ini.

 

Oleh karena itu, ia berharap pemerintah, perlu perhatian serius untuk melakukan sertifikasi nelayan. Perhatian tersebut, di antaranya, seperti kemudahan kepada nelayan dengan biaya yang minimalis sehingga nelayan tradisional pun dapat mengikuti sertifikasi.

 

“Karena 90 persen nelayan Indonesia ini adalah nelayan dengan armada tangkap di bawah 30 GT, dan nelayan tradisional yang memiliki keterbatas untuk mengakses sertifikasi karena kendala pembiayaan,” tegas politisi yang juga anggota Baleg DPR ini. (hal/rdn)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...